Berita Terkini

Masyarakat Disabilitas Mengaku Sudah Pernah Nyoblos

Bangli, kab-bangli,kpu.go.id - Antusias puluhan masyarakat disabilitas yang kini mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bangli sangat tinggi. Bahkan, ada beberapa yang fisiknya kelihatan masih anak – anak padahal sudah berumur itu mengaku sudah pernah ‘’nyoblos’’ dalam hajatan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 silam.

Demikian terungkap dalam acara sosialisasi pendidikan pemilih dan demokrasi tahapan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018 di SLB Negeri 1 Bangli Jumat (29/9), yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangli, dengan menyasar kaum disabilitas di Kabupaten Bangli. Sosialisasi yang dilaksanakan dengan tema masyarakat cerdas dalam berdemokrasi itu melibatkan pelajar kelas VIII hingga XII. Selama proses sosialisasi yang digawangi oleh Putu Ariyanti Suningsih dan Gede Ariana dari KPU Bangli itu, pelajar yang mengalami kelainan fisik seperti tunagrahita, tunadaksa dan tunarungu dibantu sejumlah guru kelas sekolah bersangkutan memperhatikan dengan cermat materi sosialisasi yang diberikan.

Dalam sesi tanya jawab yang diberikan, sejumlah penyandang disabilitas mempertanyakan hal teknis seperti penggunaan tinta selesai mencoblos. ‘’Kenapa setelah mencoblos tangan harus dimasukan ke tinta,’’ungkap salah satu pelajar.

Menanggapi hal itu Putu Ariyanti memberikan apresiasi karena masyarakat yang sudah pernah mencoblos ataupun pernah menonton TV mulai bersikap kritis. Salah satunya adalah penggunaan tinta pasca mencoblos yang sesungguhnya sebagai penanda, mereka yang sudah berisi penanda tidak bisa mencoblos dua kali. Selain masyarakat kedepan harus cerdas dalam berdemokrasi, penyandang disabilitas agar menginformasikan keberadaanya kepada petugas. Sehingga TPS yang akan dimanfaatkan bisa dipersiapkan alat bantu seperti huruf braille. (puj/gpr/foto:pgw/kpubgl)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 541 kali